Jumat, 14 Oktober 2011

ILS (Imunisasi Leukosit Suami), Apalagi ya Mom?

Pufff... baru sempat nulis lagi, setelah disibukkan ini itu termasuk pulkam :)

Perjalanan kami setelah diskusi dengan Prof Muharam, adalah Program ILS, karena ASA ku yang cukup tinggi dengan titer (1:2048). Sudah 3x3 minggu ngejalani ILS setelah Pra ILS sebelumnya. Deg-degan juga karena hasil belum kita ambil. Mudah-mudahan hasilnya semakin turun level titer nya (normal 1:64 kebawah).

Untuk para Mom yang belum tau ILS itu apa, bisa dibaca dari artikel dibawah yang saya cuplik dari ayahbunda.co.id :
Terapi PLI Untuk Ibu Tolak Sperma Suami
Tubuh wanita bisa bereaksi membentuk antibodi antisperma (ASA) dalam jumlah tinggi yang sifatnya mencegah sel sperma suami membuahi sel telur di dalam saluran telur. Kini, dengan metoda Paternal Leukocyte Immunization (PLI) memungkinkan pengukuran kadar ASA yaitu Husband’s Sperm Auto-aglutination Test (HSAaT). Produksi ASA yang terlalu tinggi dapat “diobati” sehingga kadarnya dipertahankan dalam kisaran normal.

Prosesnya bertahap. Sebelum pasangan menjalani proses terapi Paternal Leukocyte Immunization (PLI), suami harus melakukan uji pra-PLI, yaitu melakukan pengambilan contoh darah yang hasilnya sudah dapat diketahui dalam 3 hari. Apabila darah suami memenuhi syarat, maka barulah terapi dimulai.
  • Darah suami diambil sebanyak 15 mililiter untuk diproses dan dipisahkan antara sel darah putih dan sel darah merah. Sekitar 10 juta sel darah putih yang berhasil dipisahkan, selanjutnya disuntikkan ke tubuh istri secara subkutan (di bawah permukaan kulit). Proses ini dilakukan sebanyak 3 kali dengan jarak 3-4 minggu.
  • Dua minggu setelah suntikan ke-3, dilakukan evaluasi laboratorium terhadap kadar ASA di dalam tubuh istri. Apabila kadar ASA istri termasuk dalam kisaran normal, pasangan tersebut disarankan untuk melakukan hubungan intim karena proses pembuahan masih mungkin terjadi. Diharapkan bila terjadi proses pembuahan, dapat berlanjut hingga proses kehamilan yang normal.
  • Untuk menjaga agar kadar ASA tetap dalam kadar normal, biasanya terapi terus dilakukan hingga usia kehamilan mencapai 12 minggu. Dengan begitu, diharapkan proses implantasi embrio (hasil proses pembuahan sel sperma terhadap sel telur) ke dalam dinding rahim dapat berlangsung normal. Proses kehamilan pun dapat berlanjut hingga 9 bulan penuh.
Infertil bila:
  • Pasangan sudah menikah selama 1 tahun, melakukan hubungan suami istri secara teratur dan benar, tanpa ada usaha pencegahan kehamilan, tapi pihak istri belum juga hamil.
  • Pasangan sudah menikah selama 2 tahun, tetapi belum juga dikarunia anak, walau pun pihak istri sudah pernah hamil beberapa kali tapi kehamilannya tidak berlanjut (keguguran).
Penyebab infertilitas:
27% akibat kelainan rongga panggul istri.
9%  akibat kelainan mulut rahim (serviks).
18% akibat kelainan sistem peredaran endokrin istri.
41% akibat kelainan sistem reproduksi suami.
10% akibat faktor yang tak terjelaskan (unexplained).

Cek Kadar ASA. Setiap kali berhubungan seks, tubuh wanita akan memroduksi ASA. Hasil pemeriksaan laboratorium dapat menunjukkan ASA Anda tergolong normal atau tidak.
•  Normal: bila titernya 1: 4 hingga 1 : 64.
•  Rendah: bila  titernya 1 : >256 hingga 1 : 1.024.
•  Menengah: bila titernya 1 : 2.048 hingga 1 : 16.384.
•  Tinggi: bila titernya 1 : 32.768 hingga 1 : 262.304.

Manfaat PLI
  • Membantu terjadinya kehamilan pada pasangan yang belum pernah punya anak.
  • Membantu pasangan yang sudah punya anak tetapi kesulitan untuk mendapatkan anak berikutnya.
  • Membantu wanita yang mengalami keguguran berulang untuk mendapatkan kehamilan normal.
  • Membantu wanita dengan riwayat kehamilan tidak berkembang untuk mendapatkan kehamilan normal.
  • Membantu wanita yang gagal hamil setelah menjalani inseminasi buatan atau bayi tabung untuk mendapatkan kehamilan yang normal.
  • Membantu wanita yang kehamilannya tidak berlanjut setelah menjalani proses bayi tabung.
Semoga membantu ya Mom.

Yang penting tetap semangat, luruskan niat, siapkan lahir bathin dan jangan lupa siapkan kocek ya Mom, karena untuk ILS, sekali bayar dikisaran 700rb-1,5jt (mahal ya, Alhamdulillah dibayarin kantor suami)

Siap-siap tidur :)

Senin, 13 Juni 2011

Babak II - Memulai kembali

Setelah kami beristirahat untuk cek sana cek sini dan merefreshingkan diri (Fun Bali Juni 2011:), kami bersepakat untuk memulai kembali melaksanakan program kami. Kutelepon RS K**c**a dan ternyata Bunda Marli telah kembali dar umrohnya. Alhamdulillah. Aku pun buat perjanjian dengan pihak RS untuk esok.

Ya Rabb, kami mencoba untuk selalu berfikir positif terhadap apa yang Engkau rencanakan untuk kami. Ya Rabb yang Maha Pemilik Alam ini, Jikalau sesuatu yang Kau Inginkan, Bagi Mu mudah saja untuk menjadikannya. Ya Rabb, Yang Maha Pengasih dan Penyayang, tiada ada Kekuasaan yang Kekal selain Kekuasaan Mu dan kami hamba Mu hanya berserah atas apa-apa yang menjadi milik Mu. Ya Rabb, Yang Maha Indah namun tetap Maha Gagah Perkasa, tiada kekuatan selain Engkau yang Maha Kuat untuk menjadikan butiran itu menjadi sesuatu yang bermakna bagi kami. Kepada Engkau lah kami berlindung dan kepada Engkaulah kami memohon Semoga atas Izin Mu kami pasti akan mendapatkannya. Amin

Besok Pagi kami memulai kembali....Maafin Bunda ya Echa... Kamu gak boleh nakal sama mba Dinda :)

Sabtu, 05 Maret 2011

Kegagalan

Aku bingung mau menulis apa... tapi yang jelas apa yang sedang kami usahakan belum disetujui sama Allah SWT. Tapi kami tidak akan menyerah begitu saja, kami akan selalu tetap semangat. Saat itu pasti akan datang ke kami, Allah Maha Pengabul Doa.

Kamis, 24 Februari 2011

24 Penantian yg panjang

Hari ini 3minggu sudah setelah insem dilakukan, appointmend telah dibuat u hari esok jumat tgl 25feb. pihak klinik sudah konform jam.9 aku ktm Dokter. menghabiskan 1 hari ini saja rasanya lama sekali... isi kepala ini sudah bermacam2, sampai setelah waktu dhuha ada flek di celana ku tanpa terasa menetes air mata ini. Ya Allah begitu sayang kah Engkau pada kami, sekuat itu kah kami hingga harus menghadapi ini semua. Aku berfikir positif; banyak orang yg didalam kehamilannya mengalami flek2 smp kehamilan umur 6bln.mungkin juga aku seperti mereka insya Allah. aku ingin sekali melihat mereka suamiku tercinta dan org tuaku tersenyum bahagia melihat anak istrinya mengandung dan melahirkan. yah semua akan terjawab besok dari hasil usg. semoga saja.

Selasa, 22 Februari 2011

23 Februari ...

Besok adalah tepat hari-H. Tidak sabar rasanya menunggu hari itu. Suami ku telah membeli test pack sesuai permintaanku. Aku ingin melakukannya dengan cepat dan melihat hasilnya. Segala sesuatunya kuserahkan pada Yang Diatas. Pasrah.

Semoga kesabaran kami dan doa-doa kami dikabulkan oleh Allah SWT. Insya Allah, kami telah siap dan mempersiapkan diri. 11 November 2011, waktu yang tepat...Ahhh pikiranku terlalu jauh ke 9 bulan berikutnya. 1 bulan cukup lama, apalagi 9 bulan. Sekali lagi kuserahkan semuanya pada Allah SWT.
Amin.

Minggu, 20 Februari 2011

3 Hari ku tidak bisa tidur ...

Jum'at 18 Februari 2011, Tepat 2 minggu setelah proses inseminasi. Berarti hari itu, aku harus pergi ke Bunda Marly lagi untuk kontrol. Appointment pun dibuat. Berdasarkan sms yang kuterima dari rumah sakit, appointment dengan Bunda adalah Jam 12.00.

Seperti biasa, kupersiapkan segala sesuatunya termasuk materai (benda yang akhir-akhir ini sering kubawa) untuk kuitansi reinbursement. Tiba di rumah sakit jam 09.30, Alhamdulillah, ternyata jadi urutan ke-2. Karena no-1 tidak ada, aku jadi dipanggil sebagai yang pertama.

Setiba sampai ruangan, bunda langsung menanyakan kondisi demam yang kuderita dan memerintahkan ku untuk persiapan USG. Perasaan takut, khawatir menghinggapku saat itu. Bunda melihat mukaku seperti orang jutek (orang yang judes). Bunda tidak tahu kalau aku sedemikian tegang terhadap hasil selama 2 minggu ini.

Mulailah mengucap setelah dilakukan pemasangan USG bagian dalam, kata bunda, telurnya bagus dan sperma sudah mengelilingi telur dan semua dalam kondisi bagus termasuk endometriosis, namun telur belum menempel di dinding rahim (artinya pembuahan belum sempurna). Oh my God... gumamku dalam hati, berarti masih ada 1 proses lagi yang harus kutunggu. Aku diminta bunda untuk menunggu 1 minggu lagi, berarti hari Jumat lagi aku harus datang dan melihat. Tanggal 23 tepat 1 bulan siklusku, aku harus datang kontrol lagi ke bunda setelahnya. Pufff..... semakin tidak tenang kurasakan. Insomnia pun menjalar ke diriku. Suami coba menenangkan, tapi sering kali kusalah artikan. Jangan terlalu lelah kata bunda dan suamiku.
Aku terbiasa lelah untuk bisa tertidur...

Bangun pagi ini, tidur ku belum sempurna... Ya Allah berikanlah ketenangan dan ketentraman pada hati dan jiwa ini. Kau pemilik segalanya yang ada di muka bumi.  Kami yakin akan Mu'jizat yang engkau berikan akan juga diberikan kepada kami.

Menunggu kembali hingga Jumat, 25 Februari 2011 ...

Senin, 14 Februari 2011

10 hari setelah inseminasi bunda...

Genap 10 hari setelah kami menjalani proses inseminasi yang sebelumnya tidak kami bayangkan. Ternyata inseminasi proses yang sederhana. Yang membuat berat adalah menunggu...dan menunggu...

Tgl 4 Februari 2011, siang itu kami menanamkan benih zygot ke rahimku. Kami harus kontrol kembali tanggal 18 Februari 2011 dan menurut perhitungan kami, hari itu adalah H1 siklus haidku. Tepat 10 hari ini juga merupakan hari kelahiran Rasulullah, Rasul kami Nabu Muhammad SAW. Semoga proses yang kami jalani dan lakukan selain mendapat Ridha Allah SWT, juga mendapat syafaat dari Nabi Allah, sebagai penerus Agama Allah.

Aku harus tetep semangat, aku gak boleh terlalu lelah karena aku Calon Bunda ... :)

Minggu, 06 Februari 2011

Waktunya Menunggu ...

2 hari setelah pelaksanaan IUI (Inter Uterine Incemination), aku harus menunggu 2 minggu untuk kontrol kembali ke bunda marly. Waktu yang cukup panjang dengan perjalanan berbagai obat yang mesti dimasukan dalam tubuh ini dengan berbagai cara : suntik, minum hingga ada yang dimasukan melalui lubang 'itu'.

Ini adalah salah satu usaha dari sekian banyak usaha yang kulakukan demi seseorang yang kami damba-dambakan. Semoga semuanya berjalan dengan baik walau jujur kami tidak boleh terlalu berharap banyak, karena segala sesuatunya pasti semua sudah dikendalikan Dia yang Maha Kuasa.

Satu pesan yang kuingat dari suamiku tercinta, jangan terlalu capek, banyak aktivitas dan stress ... mudah-mudahan bisa ya Yah...

Jumat, 04 Februari 2011

Perjalanan Inseminasi yang melelahkan

Petualangan inseminasi pun dimulai. Dengan sepedamotor kami berangkat dari rumah menuju RS Pk. 07.30. Sesampainya disana jam 08.30, kami harus menunggu karena petugas belum datang. Rencana kami pagi-pagi untuk pengambilan sperma dan pencucian (washing) ... pake acara dibilas gak yah :) .... biaya 1,6 jt, wow! mendingan minta cuci 'mbak' dirumah saja ya kalo boleh ...hehehe. Mulailah penyemprotan punya suami dan botol yang berisi sperma kita serahkan ke petugas lab... waktunya menunggu...

1 jam ... ditinggal suami yang ada wawancara di sebuah perusahaan. Masih menunggu....
2 jam ... suami kembali dari keperluannya ditinggal lagi deh untuk sholat jumat
3 jam lebih, hasil belum ada ... mulai stress deh karena ingat bahwa setelah 3 jam sperma dikhawatirkan akan tidak berguna, uhuk-uhuk. Terpikir untuk sia-sia. Dokter jaga bilang sperma masih bisa bertahan selama 4 jam.
Tepat jam 13.05 petugas jaga menginformasikan bahwa hasil sudah ada, dan hasil washing sperma bagus. Bunda Marly pun siap melaksanakan tugasnya sambil menginformasikan langkah-langkah berikutnya. Inseminasi = mindahin sperma ke rahim melalui uterine. Alhamdulillah lancar.

Aku disuruh tunggu 40 menit sebelum bangkit lagi. Tepat jam 14.15 aku selesai dan bangun. Dilanjutkan petualangan berikutnya seperti biasa menunggu Obat... Puihhhh, 1 jam 20 menit hanya untuk menunggu kuitansi. Bete banget sama petugas kasir. But now it finish, dah sampe rumah kembali. Besok diharuskan berhubungan agar semprotan dapat membasahi serviks dan pembuahan seperti terjadi alami. Mudah-mudahan berhasil. Amin Ya Rabb.

Persiapan IUI

Hari ini 04 Februari 2011, aku dan suami diminta untuk datang dan siap-siap melakukan IUI. Berbagai asupan nutrisi dan makanan penambah "semprotan". Walo keliatan tenang, tapi tetap saja ada perasaan khawatir, gugup dst. Aku cuma bisa berdoa sama Allah agar diberikan kemudahan dan kelancaran sehingga proses ini dapat berjalan dengan lancar. Baru ingat kalau hari ini adalah hari Jumat. Semoga hari yang berkah ini menjadi rahmatan juga bagi kami dan para calon bunda semua.

Intra Uterine Incemination adalah menyuntikan sperma ke rahim kita mendekati telur dengan dilakukan pencucian terlebih dahulu. Denger-denger dari bunda yang lain sih kalo hal ini cukup melelahkan dan membuat aku bersiap-siap untuk tidur dan tidur, karena ada proses menunggu dan menunggu. Jam 9 kami diminta datang dan entah dengan cara apa suami akan menyetorkan spermanya dan dimasukan ke dalam sebuah tabung untuk dilakukan pencucian dan pemilihan. Kami diminta untuk menunggu selama 3 jam, dan tepat jam 12 proses IUI akan dilakukan. Belum kebayang juga tindakan seperti apa yang akan dilakukan dan berapa biaya yang akan dikeluarkan. Beberapa informasi, IUI membutuhkan biaya 1,5 hingga 6 juta. Credit card is applied ....  Wish us luck ya bun :)

Sabtu, 29 Januari 2011

Program Kehamilan

Para calon bunda ada artikel menarik untuk program kehamilan dari sesama bunda, silahkan dibaca-baca ya bun....

Mungkinkah punya anak, sementara umur sudah tak muda? Ternyata tak ada kata terlambat. Apa saja syaratnya?

Dina menikah saat kariernya sedang menanjak. Sepakat dengan suaminya, mereka memutuskan untuk menunda kehadiran si buah hati. Sayangnya, mereka keasyikan meniti karier. Kini setelah usia di atas 40 tahun, keinginan untuk punya anak begitu menggebu. Terlambatkah?

"Tidak, asalkan ada alasan kuat untuk hamil dan pasien sudah memperoleh penjelasan memadai tentang risiko hamil pada usia di atas 30 tahun, misalnya bayi cacat," papar dr. Judi Januadi Endjun, SpOG, dari RSPAD Gatot Subroto/FK UPN Veteran, Jakarta.

Lantas, apa yang bisa diupayakan pasangan suami-istri untuk mempercepat datangnya si buah hati?

KONSELING PRAHAMIL

Idealnya, menurut Judi, sebelum menikah si pasangan melakukan premarital counseling. Konseling ini meliputi pemeriksaan anamnesa (tanya jawab), fisik, laboratorium (seperti hormon dan infeksi TORCH). Tapi, jika seandainya pasangan sebelum menikah belum melakukan pemeriksaan tersebut, bisa dilakukan setelah menikah, yaitu kala hendak hamil. "Karena ada kehamilan yang berisiko tinggi. Yaitu, kehamilan di atas usia 30 tahun." Masa ideal untuk hamil dan melahirkan adalah pada umur 20-30 tahun.

Dalam pemeriksaan ini, pasangan akan ditanya mengenai riwayat penyakitnya. Dari situ akan terdeteksi riwayat kesehatan masing-masing pihak. Misalnya, apakah membawa penyakit genetika (seperti thalasemia, hemofilia, dan lainnya), menderita penyakit turunan (seperti kencing manis, jantung, atau tekanan darah tinggi), serta kelainan hormonal (subur atau tidak).

"Memang di sini orang jarang sekali melakukan konseling pranikah tersebut karena belum lazim. Mereka takut, begitu pasangannya diketahui punya kelainan, lalu tak jadi kawin." Padahal, dengan melakukan konseling pranikah, sebenarnya akan dapat dideteksi tentang dampak kesehatan pada bayi yang akan dilahirkan. "Misalnya, kalau kedua-duanya mempunyai thalasemia major, maka kemungkinan besar anaknya akan menderita thalasemia major juga. Nah, kalau sudah diketahui demikian, maka kemungkinan tersebut bisa dicegah, misalnya dengan mengadopsi anak."

TAHAPAN PEMERIKSAAN

Kembali ke soal anak yang didambakan, mula-mula pasangan suami-istri akan menjalani pemeriksaan untuk mengetahui riwayat penyakit masing-masing, semisal pernahkah dioperasi, dan lainnya. Berikutnya, pemeriksaan fisik. "Bisa saja terjadi buah zakar suami hanya satu atau penisnya kecil."

Sedangkan untuk istri dilakukan pemeriksaan bobot badan (terlalu gemuk atau tidak), apakah ada distribusi rambut yang abnormal (misalnya ia berkumis). Karena dengan berkumis maka hormon testosteronnya dominan, sehingga kemungkinan untuk hamil menjadi kecil. Kemudian apakah ia melakukan olahraga yang banyak memakai otot, misalnya yang membuat ototnya seperti lelaki, sehingga mengakibatkan sulit hamil. Juga apakah dari payudaranya keluar air susu, walau sedikit. Jika keluar air susu dari payudaranya pada saat ia belum hamil, bisa jadi pertanda adanya kelainan hormon (hiperprolaktinemia). Hiperprolaktinemia berat dapat disebabkan oleh adanya tumor di kepala (tumor hipofise).

Selanjutnya, dilakukan pemeriksaan laboratorium. "Diawali dengan pemeriksaan hormon, USG untuk melihat beres-tidaknya kandungan, laboratorium rutin (kencing manis, kolesterol)." Ada pula pemeriksaan HSG untuk melihat apakah saluran telurnya tersumbat atau tidak serta pemeriksaan laboratorium khusus, seperti TORCH, analisa sperma, pap smear (pemeriksaan kelainan di mulut rahim), kultur kuman (jika ditemukan kuman di vagina mungkin akan merusak hasil pembuahan/ embrio), serta adakah ia menderita HIV/AIDS.

Seluruh pemeriksaan ini bisa memakan waktu hingga 2 bulan. "Misal pemeriksaan hormon dilakukan pada hari ke-8 sejak ia menstruasi, dan pada hari ke-22 untuk melihat subur atau tidaknya calon ibu." Jika semua baik, bulan berikutnya pasangan tersebut bisa memulai program hamil.

HENTIKAN KB

Yang tak kalah pentingnya dilakukan wanita yang ingin hamil adalah melepaskan alat kontrasepsinya. "Tentunya kalau ia memutuskan hamil, maka ia harus menghentikan KB atau kontrasepsi yang selama ini dipakainya." Pil KB, misalnya, mengandung hormon yang dapat mencegah terjadinya ovulasi (pelepasan sel telur yang matang dari indung telur).

Sebaiknya pula, saran Judi, saat menunda keinginan punya anak, wanita hendaknya memakai kontrasepsi berupa sistem kalender atau pil. "Karena KB yang paling aman dan efisien bagi yang belum pernah hamil adalah menggunakan pil." Dengan pil, maka jika ada komplikasi tinggal menghentikannya saja. "Hanya ia mesti disiplin, tak boleh lupa."

Sedangkan kalau memakai IUD atau spiral, bisa saja timbul infeksi. "Kalau infeksinya terjadi pada saluran telur, kan, bahaya. Itu bisa menyebabkan saluran buntu sehingga akan menyulitkan ia untuk punya anak."

MEMULAI PROGRAM HAMIL

Program hamil sebaiknya dilakukan di saat masa subur wanita. Salah satu cara menghitung perkiraan masa subur (siklus teratur) adalah masa interval haid dikurangi 14 hari. "Jadi perkiraan masa suburnya adalah 14 hari sebelum haid berikutnya. Kalau siklusnya 30 hari, masa suburnya jatuh di hari ke-16." Dan masa subur tersebut, ujar Judi, sangat singkat. "Kurang lebih 23 jam."

Tak heran untuk menentukan masa subur tersebut sering dijumpai kesulitan. "Selain waktunya pendek, juga kapan datangnya tidak diketahui. Kebanyakan siklusnya tak teratur, sehingga sulit untuk memperkirakan masa suburnya."

Untuk itu diperlukan pemeriksaan dengan USG serial. Yaitu USG untuk memperkirakan masa subur dengan cara melakukan pemantauan telur. "Dengan USG serial ini akan dapat diprediksi, kapan telur akan pecah dalam waktu 36 jam. Umumnya sel telur akan pecah pada diameter 18-20 mm (pada siklus normal). Nah, saat itulah, silakan mereka melakukan senggama berdasarkan perhitungan waktu yang tepat."

Kendati demikian, program hamil akan dicoba dulu dengan cara alami selama 3 kali. "Biasanya dengan senggama biasa, yang dilakukan pada masa subur wanita."

Kalau dicoba 3 kali atau 3 bulan tetap saja tak membuahkan hasil alias tak kunjung hamil, maka upaya bisa ditingkatkan ke tahap berikutnya. Tahap itu adalah inseminasi buatan dengan sperma suami atau AIH (artificial insemination by husband). Sperma suami disuntikkan ke dalam rahim. Cara ini bisa dicoba hingga 3 kali.

Jika cara inseminasi buatan tak berhasil juga, maka bisa dianjurkan dengan cara bayi tabung. "Tapi sebelumnya akan dilakukan tindakan laparoskopi diagnostik. Yaitu, peneropongan untuk melihat masalah di dalam rahim. Jika ditemukan kelainan, akan dilakukan tindakan laporoskopi operatif/minimally operative surgery. Jika semuanya normal dan baik-baik saja, kok, tetap saja tidak kunjung hamil, tentu ada penyebab lainnya. Terkadang bisa saja hal ini disebabkan endometriosis peluik. Yaitu, endometriosis yang masih berbentuk bercak, yang belum jadi kista. Endometriosis ini kadang tidak bisa didiagnosis dengan USG, karena menempel di rongga perut. "Bahkan, si wanita itu sendiri tidak mengalami keluhan apa-apa. Nyeri haid pun tidak."

Nah, endometriosis ini harus dibereskan dulu sebelum dilakukan cara bayi tabung. "Karena untuk pembuatan bayi tabung, semuanya harus baik. Pembuatan bayi tabung, kan, mahal sekali biayanya." Jika memang ditemukan gangguan kesuburan, sebaiknya Anda berdua mengkonsultasikan dengan dokter yang menangani.

SEMBUHKAN PENYAKIT

Jika dari hasil pemeriksaan awal diketahui adanya kelainan, entah itu infeksi TORCH atau pun kelainan hormonal, sebaiknya sembuhkan dahulu penyakit tersebut. "Jadi, kalau ada kelainan, obati dulu. Kalau tidak mungkin diobati, dokter pasti akan berusaha meminimalkan risiko tersebut pada kehamilan dan janinnya."

Lama tidaknya pengobatan tergantung kelainannya. Misalnya, kalau kelainan tersebut ada di saluran telur yang tersumbat di kiri dan kanan, mau tak mau istri harus dioperasi. "Atau spermanya nol karena tersumbat, maka suami akan dioperasi."

Jadi, keadaan baik-baik saja ini harus ada pada kedua pasangan. Baik suami maupun istri. "Karena untuk bisa hamil, 'saham' masing-masing pasangan adalah 50 persen."

Selanjutnya, penatalaksanaan kehamilan itu sendiri akan disesuaikan dengan keadaan dari pasangan tersebut. "Kalau spermanya nol, tapi setelah diperiksa ternyata masih ditemukan sperma muda, maka disarankan cara kehamilannya pakai bayi tabung. Sperma muda tersebut disuntikkan ke dalam telur. " Cara ini dikenal sebagai ICSI (Intra Cytoplasmic Sperm Injection).

SIAP MENTAL

Yang tak kalah pentingnya dalam mempersiapkan kehamilan ini adalah kedua pasangan harus sadar bahwa faktor kesulitannya tidak sedikit. "Ya, jangan lantas merasa kesal, kenapa untuk hamil saja, penyulitnya banyak amat. Harus disadari, usianya sudah masuk ke dalam risiko sulit karena itu harus melalui tahap-tahap pemeriksaan dan mungkin juga faktor-faktor penyulit lain."

Tentunya suami, keluarga, serta lingkungan juga harus ikut mendukung tercapainya kehamilan ini. Misalnya, memperhatikan lingkungan kerja dan rumah. Sebab lingkungan kerja dan rumah pun bisa memberi dampak negatif pada proses pembuahan tersebut. Misalnya, lingkungan pekerjaan yang banyak berhubungan dengan bahan-bahan kimia. Di rumah juga jangan memakai penyemprot obat nyamuk (insektisida), hindari asap rokok, tidak memakai bahan-bahan pengawet pada makanan, serta MSG/vetsin.

"Makanlah makanan yang alami dengan menu yang seimbang. Dalam hal ini tak perlu diet khusus. Boleh saja ditambah dengan mengkonsumsi makanan yang banyak mengandung vitamin E untuk kesuburan."

Namun yang tak kalah pentingnya, hindari stres. "Kalau mau hamil, hindari stres karena stres bisa membuat hormon jadi terganggu."

Pekerjaan rumah tangga ataupun olahraga, menurut Judi, tak dilarang untuk orang yang ingin hamil. "Selama ia menikmatinya dan aktivitas itu tidak terlalu menimbulkan pemakaian otot yang mendekati otot lelaki, tak jadi masalah. Kalau ia mau berlatih taekwondo pun boleh. Asalkan perutnya dijaga jangan sampai kena tendang. Kalau orang hamil tak boleh apa-apa, ia malah jenuh dan stres, dong."

Tak perlu terlalu khawatir bahwa akan terjadi apa-apa terhadap janin. "Karena janin itu, kan, terlindung dalam rahim, dan rahim itu ada di dalam rongga panggul. Di dalam rahim sendiri ada otot rahim dan air ketuban, jadi cukup terlindung. Dalam kondisi normal, artinya tidak ada kelainan apa-apa, naik bajaj pun untuk ibu hamil tak masalah."

Selain itu, pemeriksaan kehamilan untuk yang risiko tinggi ini tentunya juga berbeda. "Frekuensi pemeriksaan selama kehamilan harus lebih kerap. Terlebih lagi bila ada kelainan." Misalnya, pada yang berpenyakit jantung, ya, ia harus periksa 2 minggu sekali karena bebannya akan semakin berat dengan kehamilannya tersebut.

Juga yang harus diperhatikan, periksalah di rumah sakit yang lengkap dan ada dokter spesialisnya. "Sehingga akan memudahkan mendeteksi kelainan jika memang ada."

Selain harus mempersiapkan fisik dan mental, yang tak kalah pentingnya disiapkan ibu-ibu yang ingin hamil adalah segi finansialnya. "Apalagi jika ia ingin hamil di usia lanjut, mau tak mau ia harus melalui banyak pemeriksaan. Dan karena masuk dalam kategori risiko tinggi, mereka harus mempersiapkan jika memang kondisinya tidak memungkinkan untuk melahirkan secara normal. Mau tak mau harus operasi Caesar yang biayanya tentu lebih besar dibanding persalinan normal."

Tapi, tentu saja jumlah tersebut tidak akan mengandung arti dengan kehadiran si buah hati, bukan?

Indah Mulatsih . Foto : Rohedi (nakita)

Saran Untuk Calon Ayah


Dalam upaya kehamilan ini seyogyanya suami juga ikut membantu. "Karena saham suami agar istrinya hamil juga kurang lebih 50 persen, kan?" kata Judi. Berikut beberapa hal yang harus diperhatikan oleh para suami.

* Jangan mandi sauna. Buah zakar sangat sensitif terhadap perubahan suhu. Kalau suhunya naik, pergerakan spermanya akan turun/lemah.

* Hindari lingkungan yang panas dan banyak zat kimia. Seperti di bengkel, pabrik yang banyak mengandung zat kimia atau radiasi. Semua ini bisa mengganggu fungsi testis.

* Kenakan celana dalam yang longgar dengan bahan katun.Karena celana ketat bisa menaikkan suhu, sehingga pergerakan sperma jadi lemah.

* Kendalikan stres.Ternyata stres bisa mempengaruhi sistem reproduksi. Jadi, hindarilah.

* Atasi berbagai gangguan.Lakukan pemeriksaan dengan teliti pada ahlinya. Jika memang ada kelainan yang mengakibatkan spermanya rusak atau nol atau berbagai infeksi kuman penyakit kotor, sebaiknya atasi terlebih dulu.

Jumat, 28 Januari 2011

Histerioskopi : Istilah apa lagi yah?

Suatu istilah kedokteran yang baru saja kami dengar. Buru-buru suami men-googling untuk mengetahui lebih detail tindakan apa Histerioskopi itu? Menurut bahasa awam kami Histerioskopi itu memasukan kamera ukuran micro untuk melihat permukaan rahim dan seterusnya yang tidak dapat dilihat oleh tindakan USG. Akhirnya diketahui ada sedikit polip pada permukaan rahimku. Alhamdulillah tidak berbahaya, tapi cukup mengganggu kata Bunda Marly.

Saat itu langsung dibersihkan dan selesai. Menurut sumber yang dapat dipercaya, polip disebabkan ada beberapa hal : Pertama karena kelebihan hormon dalam tubuh dan yang kedua bisa jadi karena ada infeksi kuman/bakteri yang masuk.
Pendapat yang mungkin bisa kita jalani bersama-sama untuk para bunda, bahwa sesering mungkin kita harus membersihkan bagian sensitif kita, dan sebisa mungkin tidak perlu menggunakan 'pengering' karena akan menumpuk kuman. Gitu katanya lho.... ada sharing yang lain?

Rabu, 26 Januari 2011

Inseminasi : Hukum dalam Islam

Tulisan ini hanya untuk memperkuat langkah (kami) dan bro & sis yang ingin menjalani treatment inseminasi :
Syeikh Athiyah Saqar mengatakan bahwa inseminasi atau bayi tabung adalah pembuatan makhluk baru bukan melalui hubungan seksual secara langsung antara laki-laki dan perempuan atau dinamakan juga dengan perkawinan buatan yang percobaan pertamanya terhadap manusia dilakukan pada tahun 1799 melalui tangan seorang dokter berkebangsaan Inggris yang bernama DR. John Hunter.
Terhadap praktek seperti ini yang dilakukan antara seorang suami dan isterinya atau antara spermanya dan sel telur isterinya dan pertemuan keduanya dilakukan didalam rahim isterinya secara langsung atau didalam suatu tabung eksternal kemudian dipindahkan kedalam rahimnya hingga sempurna pertumbuhannya maka tidaklah dilarang dengan tetap memberikan peringatan agar berhati-hati dan waspada saat melakukan praktek tersebut didalam tabung atau penyuntikan atau yang lainnya sehingga tidak bercampur dengan suatu unsur asing terhadap suami atau isteri.
Sumber : Eramuslim

So insya Allah halal ... asal jangan dimasukin sperma suami orang yah sis ...ooppps

Tulisan Pertamaku

Setelah menjalani 3 tahun bersama suamiku tercinta (huff...suka dan duka pastilah dialami), kerinduan kami akan seorang anak yg lahir dari rahimku belum juga menunjukkan tanda-tanda. Sudah beberapa metode dilakoni. Medis? tentu saja ... dr Klinik Lagoa, Hermina Sunter, Klinik B**b*n, RSIA Budi Kemuliaan akhirnya sampe lah kami singgah di RSCM Kencana. RS yang diswastanisasi dengan fasilitas yang memadai.

Tiga bulan lalu, aku sudah menjalani histerioskopi. Menurut program, harusnya kami bersiap langsung dg INSEMINASI. Pufff... Dokter ke luar kota, tertunda lagi deh :)